Angkringan

angkringan
Angkringan Jogja
Info daftar angkringan di Jogja, bisa dilihat di link berikut: Angkringan

Angkringan, atau ada juga yang menyebut degan warung Cowboy sangat melekat dengan Jogja, siapa saja yang pernah kuliah di sini pasti punya kenangan sendiri akan angkringa, posting ini sengaja dibuat untuk memberi gambaran apa sebenarnya angkringan kenapa begitu punya kenangan bagi tidak sedikit orang. Sekedar info bagi anda yang belum pernah tinggal di kota ini.

Angkringan merupakan kedai atau warung minuman dengan bermacam jajanan seperti gorengan. Banyak orang memfungsikannya sebagai seperti halnya warung kopi, yaitu sebagai tempat nongkrong dan ngobrol dengan pengunjung lain.
Minuman yang dijual biasanya yang pasti ada adalah: Teh, Jahe baik panas maupun es, biasanya juga juga minuman ini di-mix menjadi teh-jahe, susu-jahe. Kopi biasanya sih juga ada, kopi hitam atau kadang cuman kopi sachet produk pabrikan sebagai selingan, karena menurut pengamatan saya pribadi di Jogja orang lebih sering minum teh dari pada minum kopi, berbeda dengan di Jawa Timur asal saya dimana orang lebih banyak yang penggemar kopi.
Nasgitel (Panas Legi Kentel) adalah istilah untuk menyebut teh dengan penyajian tertentu, ada pula teh poci penyebutan untuk teh dengan penyajian menggunakan poci biasanya menggunakan gula batu. Meski rata-rata orang Jogja bukan penggemar kopi, tapi di beberapa angkringan ada yang menawarkan jenis kopi yang disajikan dengan memasukan bara arang ke dalam segelas kopi, disebut dengan kopi jos, menu ini bisa anda nikmati salah satunya di angkringan lik Man samping stasiun Tugu. Minuman lain yang biasanya ada adalah tape, adalah tape ketan yang diolah menjadi minuman, disajikan panas atau dingin.

Kembali ke angkringan, angkringan ini biasanya berbentuk gerobak, dengan masing-masing sisinya ada papan yang agak menonjol yang difungsikan sebagai meja untuk menaruk gelas minuman atau untuk menaruh makanan. kursi kayu panjang ditaruh mengelilingi gerobak. Selain gerobak ada beberapa angkringan yang berbentuk rombong kotak seperti gerobak penjual sate yang dipikul, bisanya dengan pikulan yang berbentuk melengkung, contohnya seperti angkringan lik man.

Selain minuman, di angkringan ada makanan seperti yang khas yaitu nasi kucing, adalah nasi dengan lauk yang dibungkus dengan porsi kecil. Seain nasi kucing, biasanya yang pasti ada adalah bermacam gorengan seperti tempe mendoan, tahu, bakwan, dll, serta lauk seperti sate telur puyuh, sate usus dll sebagai pendamping makan nasi kucing.
Yang khas lagi bisanya angkringan ini mempunyai 3 buah ceret air yang berisi air putih panas, jahe, dan teh. Ada sumber yang pernah bilang mengenai bentuk ceret dan angkringan juga kadang dipengaruhi oleh asal pedagang angkringan yang dulu awalnya banyak bersal dari darah wonosari atau klaten. Tetapi perbedaan itu sekarang sudah tidak bisa menjadi patokan lagi.

Untuk memanaskan air dalam 3 ceret tadi menggunakan semacam tungku yang disebut anglo dengan bahan bakar arang. Karena berbahan bakar arang kita biasanya bisa memanggang beberapa jenis makanan, seperti tempe, cakar ayam, tahu, sate, atau makanan lain sekedar untuk membuatnya hangat atau mencari sensasi rasa makanan yang berbeda.

Orang senang minum atau makan di angkringan karena angkringan lebih berfungsi sebagai tempat nongkrong, ngobrol dengan pengunjung lain. Kultur di Jogja membuat angkringan ini juga bisa menjadi tempat nongkrong kalangan atas, saya tidak bisa menjelaskan kenapa seperti ini, karena begitulah kultur di jogja, semua orang dari berbagai status sosial bisa bertemu dan nongkrong bareng di sini. Ini semua mugkin yang membuat angkringan mungkin bisa ada di tempat lain, tapi suasanan tidak akan sama dengan di Jogja. Jadi mari ke Jogja.. ^^
Kalau suka artikelnya, Monggo silahkan di-share karena mungkin manfaat buat teman Anda:
Angkringan
9 out of 10
based on 1829 ratings.
8 user reviews.

No comments:

Popular Posts